Minggu, 15 November 2015

Anak Muda Korea Selatan Beralih ke Sekolah Kejuruan

Hidup di negara yang terobsesi dengan kesuksesan akademis, Jang Dong-hae, umur 25 tahun, membuat orangtuanya kuatir saat ia keluar universitas hanya setahun sebelum kelulusannya, karena ragu apakah ia bisa mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan top Korea Selatan.

Lima tahun kemudian, ia sedang menjalani program keperawatan di sebuah
sekolah kejuruan, dan orangtuanya cukup senang akan prospek kerja nya di masa depan.

[Jang Dong-hae]:
"Teman-teman saya menunda kelulusan dan tetap menjadi murid sampai mereka menemukan pekerjaan. Saya pikir saya membuat keputusan tepat, saya bisa mendapat pekerjaan setelah lulus dengan lisensi."

Prioritas ini mungkin terjadi karena tingginya angka pengangguran di Korea Selatan. Pada bulan Februari, lebih dari 11 persen dari mereka yang berusia antara 15 hingga 29 tahun adalah pengangguran, angka tertinggi sejak akhir tahun 1990-an.

Yoo Su-jae, 26 tahun, telah berusaha mencari pekerjaan selama setahun, tetapi ia berkata kompetisinya sangat ketat.

[Yoo Su-jae]:
"Walaupun lulusan dari jurusan sains alam atau teknik memiliki kesempatan lebih baik untuk bekerja, teman saya disana berkata mereka hanya bisa melewati satu atau dua perusahaan sampai ke proses penyeleksian dokumen, setelah melamar ke setidaknya 100 perusahaan. Apalagi saya, jurusan saya adalah seni liberal, jadi situasinya lebih serius. Dalam kasus saya, saya diberitahu akan sulit mendapatkan pekerjaan bahkan jika melamar ke 200 perusahaan."

Hal ini telah menyebabkan jumlah lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi telah jatuh dari 77 persen di tahun 2008 ke 70,8 persen tahun ini. Kebanyakan dari mereka memilih sekolah kejuruan atau langsung terjun ke dunia kerja.

[Son Jong-chil, Profesor Ekonomi Universitas Hankuk]:
"Ambisi orang tua untuk mengirim anak-anak mereka ke universitas bagus telah memuncak, dan kini perlahan-lahan telah menurun. Sedikit demi sedikit, orang-orang sekarang berpikir bahwa tidak semua orang harus ke universitas."

Walaupun begitu, tetap ada tekanan besar bagi murid-murid SMA di tahun terakhir, yang duduk menghadapi ujian masuk untuk universitas maupun sekolah kejuruan.

Ini semua telah menunjukkan betapa besarnya pendekatan Korea Selatan pada pendidikan, dan segala tekanan yang dibawa olehnya.